Hyun-Ra Loves Story (Part 3)

Hyun-Ra Loves Story (Part 3)

🍁🍂

3. Kekasih Masa Lalu

by : @ChoWirfania

🍁🍂

Hyun-Ra mengernyit silau merasakan matahari pagi membangunkannya dari tidur pulasnya. Ia membuka mata dan bangkit duduk, mencari-cari sandal rumahnya dan tiba-tiba penglihatannya terasa mengabur, membuatnya harus meraba-raba meja kecil samping ranjang mencari kacamata lalu memakainya. Dengan sedikit terseok dia berjalan ke kamar mandi sambil menguap, namun langkahnya terhenti ketika benaknya teringat sesuatu.

Dia belum mengerjakan satupun tugas Tae Jun!

Hyun-Ra panik lalu bergegas ke meja belajarnya, mendapati buku-buku di sana sudah tampak rapi tertata pada tempatnya. Hyun-Ra mengernyit bingung, sepertinya ada yang aneh?

Dengan terheran-heran Hyun-Ra duduk di kursi belajarnya, menarik buku-buku Tae Jun lalu membukanya. Dan di detik berikutnya ia terperangah mendapati buku tugas Tae Jun menampangkan deretan tulisan-tulisan atas jawaban semua soal yang seharusnya dikerjakannya. Tulisan yang rapi dan tidak tanggung-tanggung, tiga tugas mata kuliah selesai sekaligus.

Dengan syok Hyun-Ra menjatuhkan buku itu begitu saja dan bangkit berdiri dengan ngeri. Siapa yang mengerjakan semua soal-soal itu? Ia sangat yakin bahkan belum satupun menyentuh apalagi mengerjakannya. Semalam ia baru mempelajari materinya dan itupun ia hanya menghabiskan satu mata kuliah saja, belum dengan dua mata kuliah lainnya.

Ini sungguh aneh.

Namun tiba-tiba ada suara dari dalam dirinya yang menjawab kebingungan Hyun-Ra.

“Tidak perlu bingung, Hyun-Ra, bawalah semua tugas itu dan berikan kepada Tae Jun. Akulah yang sudah membantumu.”

Hyun-Ra terkesiap, mengedarkan pandangan dengan ngeri mencari asal suara itu, dan tidak menemukan apa-apa. “Si—siapa kau?”

“Jangan takut, aku Cassandra.. ”

Hyun-Ra meringis ketakutan, tangannya gemetar dan jantungnya berdebar liar. “Apa maumu? Apa yang kau inginkan dariku?” Tanpa sadar Hyun-Ra melantangkan suaranya, marah karena merasa terteror. Kali ini tak ada jawaban dari suara itu lagi.

Tergesa-gesa Hyun-Ra berlari ke kamar mandi, ingin menyegarkan diri dari halusinasi konyolnya.

Tapi kalau memang dirinya hanya berhalusinasi, bagaimana dengan buku-buku itu?

🍁🍂

Ketika berjalan menyusuri koridor kampus pikiran Hyun-Ra masih di kecamuki oleh kejadian aneh yang dialaminya tadi. Ia sekarang merasa dihantui oleh makhluk yang ia sangat yakin bukanlah dari bangsa manusia. Tapi bagaimana semua ini terjadi padanya? Sekarang ini bukanlah lagi jaman dimana hal-hal seperti itu dipercayai, bahkan orang-orang akan merasa geli dan memutuskan dirinya adalah perempuan gila jika ia bercerita tentang makhluk sejenis hantu atau peri yang mengganggunya. Apakah HeeKyu tidak akan percaya kalau misalkan ia bercerita padanya?

Hyun-Ra membenarkan letak kacamata tebalnya dan mengeratkan dekapannya pada tas Tae Jun, berjalan menuju tempat di mana Tae Jun biasa berada. Tidak herankah Tae Jun kalau ia langsung menyerahkan tugas-tugas yang telah terselesaikan semua itu? Ataukah nanti Tae Jun akan marah karena tahu bahwa bukan dirinya yang mengerjakan?

Seketika langkah Hyun-Ra terhenti melihat adegan menyakitkan di sana. Tae Jun yang dicintainya itu sedang memangku seorang perempuan seksi, saling bercumbu tanpa rasa malu seolah mereka tidak sedang berada di tempat terbuka.

“Aku tidak sabar ingin bermain seks denganmu, sayang, aku butuh orgasme darimu.. ” Perempuan itu mengatakan sesuatu yang cukup mengejutkan, disertai dengan desahan manja dan elusan menggodanya di dada Tae Jun.

“Tenanglah, cantik, aku juga tidak sabar untuk merasakan tubuhmu yang seksi ini. Aku suka seks, aku suka orgasme, dan aku siap memuaskanmu asal kau memberikan pelayanan terbaikmu untukku.” Tae Jun menjawab dengan sesekali melumat bibir perempuan di pangkuannya.

“Kau akan mendapat semua yang terbaik dariku, sayang… ”

Hyun-Ra menutup mulut, syok mendengarnya. Oh astaga, mereka membicarakan seks dan orgasme seperti sedang membicarakan tentang menu makanan kesukaan. Bagaimana bisa mereka semenjijikkan itu? Tanpa sadar tas Tae Jun terjatuh dari dekapan Hyun-Ra hingga membuat kedua manusia di sana menyadari kehadirannya. Hyun-Ra langsung menunduk meraih tas itu lalu membungkuk dengan gelagapan. “M—maaf, aku tidak berniat mengganggu. Aku hanya— ”

“Hei perempuan tolol! Kau sengaja mengganggu kami?” Tae Jun langsung naik pitam dan membentak dengan marah. “Mau apa kau!! Aku muak melihat muka tembokmu itu setiap hari!!”

“Ma—maaf, Oppa… Aku hanya ingin menyerahkan tugas-tugasmu. Se—semuanya sudah selesai.. ”

Tae Jun mengerut gusar, pria itu menggeser perempuannya lalu bangkit berdiri mendekati Hyun-Ra.

“Selesai?” desisnya menggertakkan gigi, merenggut tasnya dari tangan Hyun-Ra lalu membongkar tugas-tugasnya, membuktikan ucapan Hyun-Ra.

Tae Jun terpaku, bola matanya mengikuti setiap deretan tulisan di sana kemudian dengan murka melemparkan buku itu ke wajah Hyun-Ra.

“Siapa yang mengerjakan? Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak mengemis bantuan orang lain tapi kau ternyata ingin bermain-main denganku.” Tangan Tae Jun terangkat mencengkram rahang Hyun-Ra. “Jika kau masih ingin menjadi budakku maka turuti semua perintahku dan jangan coba-coba kau melanggarnya. Perempuan tembok macam kau harus menderita dulu untuk bisa mendapatkan pria sepertiku.” Tae Jun melepaskan cengkramannya dengan kasar, mundur beberapa langkah lalu bersedekap di depan dada. Ia tidak mau perempuan gila ini sampai berhasil melakukan setiap perintahnya. Matanya menelusuri Hyun-Ra dari atas hingga bawah dan tiba-tiba mendapatkan ide. “Buka bajumu,” katanya tegas.

Hyun-Ra membelalak. “A—apa?”

“Buka bajumu, semuanya, dan menarilah dengan erotis di hadapanku.” Pandangan Tae Jun tampak sinis sekaligus menghina. “Itu adalah hukuman karena kau telah melanggar perintahku!”

Hyun-Ra panik. “Aku tidak melanggar, Oppa, bukankah semua tugasmu sudah selesai?”

“Tapi kau menyuruh orang lain mengerjakannya!” Tae Jun membentak lagi. “Cepat buka bajumu di sini dan bertelanjanglah di hadapanku!”

Hyun-Ra memucat. Telanjang di hadapan Tae Jun? itu gila! Nurani Hyun-Ra langsung menentang.

“O—oppa, aku—minta maaf, aku tidak bermaksud melanggar perintahmu. Tapi aku tidak tahu bagaimana tugas-tugas itu bisa terisi dan selesai semua. Aku… aku tidak— ”

“Apa?! Kau akan bilang kalau tulisan itu muncul sendiri?” Tae Jun mendelik marah. “Perempuan gila! Kau berniat membodohiku?”

Hyun-Ra menggeleng. “T—tidak oppa.. ”

“Sekarang cepat lakukan perintahku! Atau jika tidak, seperti yang sudah kukatakan kau boleh pergi dan lupakan mimpimu untuk jadi pacarku.”

Hyun-Ra ingin pergi tapi seolah ada yang menahannya untuk bergerak. Tanpa bisa dicegah seakan berada di luar kendalinya, tangannya terangkat ke kancing kemejanya hendak membukanya. Nurani Hyun-Ra berperang melawan sesuatu di dalam dirinya, sesuatu yang sedang berusaha menguasainya untuk mengikuti kemauan Tae Jun. Namun tangannya tetap bekerja melepaskan kancing teratas lalu berlanjut pada kancing kedua.

Tae Jun menunggu dengan penuh antisipasi. Wow, cukup berani juga kau, batinnya.

Tangan Hyun-Ra kini berada di kancing ketiga, meloloskannya, dan Tae Jun tertegun. Bra merah itu mulai terlihat, dengan kulit putih mulus yang terpampang dari celah yang terbuka membawa Tae Jun tiba-tiba menjadi lapar. Astaga, Tae Jun terpekur, perempuan yang selama ini dicacinya tanpa disangka mampu membuatnya langsung terbakar hanya dengan melihat kulit dadanya. Bagaimana jika gadis ini benar-benar telanjang di hadapannya?

Hyun-Ra memejamkan mata, merasa tidak bisa mengendalikan tubuhnya untuk menghentikan gerakannya. Jemarinya kini sudah merayap ke kancing berikutnya, hendak meloloskan kaitannya namun sebuah tangan mencengkram pergelangannya, menyampirkan sebuah jaket menutupi dadanya dan tanpa kata orang itu menyeretnya pergi dari sana.

Tae Jun mengernyit marah melihat seorang lelaki merangkul Hyun-Ra membawanya menjauh, ia menggeram dan tangannya mengepal. Benaknya menyumpah serapah kepada siapapun lelaki itu yang sudah menggagalkan tontonan gratisnya untuk melihat Hyun-Ra menjatuhkan kemejanya.

Dan pemandangan kulit putih mulus itu sungguh-sungguh membuatnya langsung memanas dan bergairah.

Ini gila!

Tae Jun merasa bingung ketika dirinya tiba-tiba merasakan suatu penasaran yang kuat.

🍁🍂

“Lepaskan aku!” Hyun-Ra menyentak lengannya dengan kasar dari genggaman pria yang membawanya, menyadari kalau pria itu adalah pria bertopi yang menyebut namanya Cho Kyuhyun, tatapan Hyun-Ra berubah tak suka. “Apa yang kau lakukan? Kenapa kau membawaku pergi?”

“Untuk menghentikan perbuatan gilamu!” Kyuhyun mendesis disela giginya yang terkatup rapat. “Kau pikir apa yang kau lakukan? Berniat telanjang di hadapan laki-laki itu, apa kau sedang kehilangan akal sehatmu?”

“Ini sama sekali bukan urusanmu!”

“Bukan urusanku kau bilang?” Kyuhyun mendekat seperti ingin memakan Hyun-Ra dan gadis itu mundur ngeri. “Kau milikku dan sekarang kau bilang bukan urusanku? Jangan memancing amarahku atau kau akan menyesal.”

“Memangnya kau pikir kau itu siapa?!” Hyun-Ra mengangkat dagunya, menantang. “Aku bukan milikmu! Aku tidak mengenalmu dan tidak tahu siapa kau! Jadi berhentilah menggangguku!”

Aku tidak mengenalmu dan tidak tahu siapa kau!! Kalimat itu seolah memantul dan terucap berulang-ulang.

Kyuhyun menggeram marah, diraihnya pinggang Hyun-Ra lalu diangkatnya, membuat Hyun-Ra harus berjinjit dari tanah. “Berkali-kali kau menyakitiku, Hyun-Ra, berkali-kali kau membuatku marah dengan harus melihat kegilaanmu pada laki-laki lain. Katakan padaku apa salahku, kenapa kau harus melupakanku dan menghukumku seperti ini? Dimana janjimu dulu padaku, dimana?” Kyuhyun menggertakkan giginya, rahangnya mengeras, menahan diri untuk tidak melahap bibir itu dan menggigitnya hingga berdarah.

“Lepaskan aku!!” Hyun-Ra memberontak, mendorong-dorong dada Kyuhyun namun sia-sia. Pria itu justru mendekapnya lebih erat membuat Hyun-Ra ingin memakinya. “Apa kau sedang mabuk? Jangan sok mengenalku karena aku tidak pernah mengenal lelaki brengsek sepertimu!”

Kyuhyun langsung kalap lalu menyambar bibir gadis itu, menekannya kuat, menciumnya dengan penuh amarah. Gadis ini baru saja hampir memperlihatkan tubuhnya pada pria lain, lumatan Kyuhyun semakin kasar mengingat itu, membuatnya tanpa sadar sudah melukai bibir mungil Hyun-Ra hingga berdarah.

Entah dari mana kekuatan itu datang Hyun-Ra berhasil mendorong tubuh Kyuhyun sampai pelukan pria itu terlepas. Mata pria itu menyalang tajam tapi Hyun-Ra tidak takut lagi. Ditatapnya wajah Kyuhyun dengan benci sambil menutup bibirnya yang terasa perih.

“Aku jadi tahu kalau kau itu adalah pria bernafsu yang hanya ingin menggangguku. Jangan samakan aku dengan perempuan lain yang bisa kau lecehkan sesukamu!”

“Dilecehkan?” Bibir Kyuhyun menipis geram, “Kau itu kekasihku!”

“Jangan mengada-ngada!” Hyun-Ra setengah berteriak, terengah-engah menatap Kyuhyun. “Aku tidak mungkin sudi menjadi kekasih lelaki tak bermoral sepertimu! Menjauh dariku dan jangan lagi mengganggu urusanku!” Hyun-Ra melenggang pergi dari hadapan Kyuhyun, ingin cepat-cepat menghindar dari pria asing yang sudah dua kali menciumnya, bahkan kali ini sampai melukai bibirnya.

Kyuhyun terpekur dan jantungnya serasa diremas.

Semudah itu kau melupakan tentang kita dan berkata tidak pernah mengenalku, Hyun-Ra?

Hyun-Ra sudah berubah dan itu membuat hatinya sakit. Kyuhyun tidak terima dan ia tidak akan pernah melepaskan gadis itu.

🍁🍂

“Hyun-Ra, aneh?” Woo-bin mengernyit ketika mendengar cerita HeeKyu tentang kepribadian lain dari sahabatnya. “Maksudmu aneh bagaimana?”

Heekyu menghela napas panjang. “Dia seperti bukan Hyun-Ra yang aku kenal, dia yang sekarang terlalu bodoh, tidak peka. Dia mengejar dengan begitu gilanya laki-laki yang bahkan selalu menghinanya, padahal Hyun-Ra sahabatku tidak seperti itu. Hyun-Ra yang dulu lebih terkesan menutup diri dan sulit didekati laki-laki apalagi sampai dirinya yang mendekat lebih dulu, itu sama sekali bukan Hyun-Ra. Dan lagi, penampilannya itu— ” kata-kata HeeKyu terhenti sejenak, menatap Woo-bin di sebelahnya dan pria itu terlihat begitu antusias mendengar ceritanya.

“Penampilannya kenapa?” Woo-bin bertanya tak sabar saat HeeKyu tiba-tiba diam. “Apa dia sebenarnya tidak seperti itu?”

“Ya,” HeeKyu mendesah pelan. “yang ditampilkannya sekarang ini bukanlah Hyun-Ra yang sesungguhnya. Hyun-Ra sahabatku adalah gadis manis yang selalu tampak segar di setiap penampilannya. Aku bahkan sempat berpikir kalau Hyun-Ra sekarang ini— ” Ucapan HeeKyu menggantung lagi, setengah ragu untuk melanjukan.

“Hyun-Ra, apa?” tuntut Woo-bin, merasa gemas dengan gadis cantik itu karena selalu memotong ucapan di bagian yang terasa penting. “Jangan memotong-motong ucapanmu, HeeKyu, kau membuatku ingin— ” Woo-bin menghentikan kalimatnya, hampir keceplosan.

HeeKyu menyipit curiga. “Membuatmu ingin apa?” tanyanya tajam.

“Ah, tidak, bukan apa-apa. Lanjutkan ceritamu.” Woo-bin nyengir salah tingkah, dalam benaknya meninju-ninju jidatnya sendiri.

Kali ini HeeKyu menghadapkan tubuhnya ke arah Woo-bin, menelengkan kepala seperti menilai. “Kau katakan, atau aku menghentikan ceritaku?”

“Jangan.” Woo-bin menjawab cepat. “Kau harus melanjutkannya, ini semua demi sahabatku.”

“Kalau begitu katakan apa yang terpotong tadi, jangan sampai membuatku berpikiran kalau kau itu adalah laki-laki jahat. Membuatmu ingin apa?”

Woo-bin meringis, “Itu… Aku… Ingin menciummu… ” jawabnya lirih tapi cukup untuk membuat HeeKyu mendengarnya.

Gadis itu mendelik. “Apa!”

Woo-bin kembali meringis, mengusap tengkuknya tak nyaman. Ah, mulut, kau terlalu jujur! Ia merasakan sebuah telunjuk tiba-tiba menempel garang di hidungnya, telunjuk HeeKyu.

“Jangan berani-berani denganku apalagi berpikiran mesum. Aku bisa mematahkan hidungmu dan melenyapkan wajah tampanmu ini, kau mengerti?”

Woo-bin mengangguk seperti orang bodoh, seolah terhipnotis mengamati bibir HeeKyu yang bergerak selagi berucap di depannya, bersiul dalam hati dan merasa akan sangat menyenangkan jika mempunyai kekasih galak seperti gadis ini. Hari-harinya pasti akan dipenuhi kegemasan untuk menciumnya.

“Dan jangan memasang tampang bodoh seperti itu atau aku akan pergi.” HeeKyu berdecak kesal.

Woo-bin tersadar. “Ah, maafkan aku, baiklah aku tidak akan mengulangi. Jadi bisakah kau melanjutkan ceritamu?”

HeeKyu masih merengut. “Sampai dimana tadi?”

“Sampai aku ingin— ah, maksudku, sampai kau berpikir sesuatu tentang Hyun-Ra.”

Sekilas HeeKyu menatap sengit ke arah Woo-bin, mengancam, sebelum akhirnya meneruskan ceritanya.

“Aku tahu mungkin pemikiranku ini gila, tapi aku merasa kalau Hyun-Ra itu sedang dikuasai sebuah kekuatan.”

Alis Woo-bin terangkat. “Kekuatan? Apa kau sedang membicarakan tentang mistis?”

“Entahlah,” HeeKyu mengangkat bahu. “Aku sendiri sebenarnya cukup ragu dengan dugaan konyolku itu, tapi hanya itu yang terlintas di otakku. Kau pikir apalagi yang bisa dengan tiba-tiba mengubah seseorang sampai begitu jauhnya?”

“Mungkin Hyun-Ra sengaja mengubah diri karena suatu alasan yang tidak kau ketahui?” Woo-bin berpikir. “Atau mungkin dia sedang menyamar?”

“Sengaja mengubah diri dan menyamar itu apa bedanya? Bicaramu itu hanya berputar-putar saja.”

Woo-bin nyengir, “maaf, aku tidak sadar. Tapi… apa Hyun-Ra mempunyai masa lalu menyedihkan? Maksudku tentang seorang pria.. ”

Masa lalu tentang seorang pria? Kekasih maksudnya?

HeeKyu mengernyit. “Masa lalu menyedihkan?” gumamnya sambil berpikir. “Sepertinya ada, kekasih masa lalunya, ya, dia pernah bercerita padaku tentang— ” HeeKyu mengetuk-ngetuk jidatnya berusaha mengingat. “—tentang… kalau tidak salah Hyun-Ra menyebutnya ‘pangeran Hyun-ku’. Mereka terpisah dan Hyun-Ra bilang akan terus menunggunya. Aku tidak banyak tahu tentang kekasih masa lalu Hyun-Ra karena setelahnya Hyun-Ra tidak pernah bercerita apa-apa lagi padaku. Dan nyatanya sekarang dia malah mencintai pria lain.” HeeKyu mendesah. “Tapi rasanya semua itu tidak ada hubungannya dengan perubahan Hyun-Ra sekarang.. ”

Woo-bin manggut-manggut, benaknya ikut bingung. Kekasih masa lalu dan akan terus menunggu? Bagaimana jika Kyuhyun tahu tentang ini? Sahabatnya itu pasti akan terluka mengetahui Hyun-Ra punya kekasih masa lalu dan masih mengharapkannya. Tapi kalau memang begitu, kenapa gadis itu menyukai Tae Jun?

Dan pada akhirnya Woo-bin hanya mendesah berat ketika kebingungan semakin membelitnya.

Haahh… Cho Kyuhyun, kau yang jatuh cinta tapi malah aku yang pusing! Woo-bin mendumel dalam hati.

“Apa… kau masih bersedia membantuku?” HeeKyu bertanya dengan raut penuh harap.

Woo-bin mangangguk. “Tentu saja. Jadi apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?”

“Aku sebenarnya bingung,” HeeKyu terlihat murung. “tapi yang pasti aku ingin mencari tahu kenapa Hyun-Ra jadi seperti itu.”

“Aku siap membantumu,” putusnya. “Dan ngomong-ngomong, aku jadi penasaran dengan sosok Hyun-Ra sebelumnya. Ada foto yang bisa aku lihat?”

HeeKyu memutar bola matanya, teringat kalau ia memiliki foto Hyun-Ra yang sering ia bawa kemana-mana. Gadis itu mengacak isi tasnya, kemudian merogoh sesuatu dan menghamparkannya di depan Woo-bin. “Ini Hyun-Ra.”

Tidak perlu waktu lama, tatapan Woo-bin langsung membeku pada foto itu, cantik, benak Woo-bin langsung meneriakkan satu kata. Inikah Hyun-Ra cupu yang dicintai Kyuhyun? Kali ini Woo-bin percaya bahwa sahabatnya itu seleranya benar-benar oke. Pantas saja Kyuhyun sebegitu gilanya pada gadis ini.

“Kenapa? Menyesal karena telah menghinanya?” HeeKyu berkata sinis, mencibir melihat mata Woo-bin yang tak berkedip.

Woo-bin diam merasa malu, hatinya mengaku bahwa ia memang sudah menyesal.

🍁🍂

Hyun-Ra berdiri di depan cermin toilet mengamati bibirnya sambil meringis. Bibirnya bengkak dan memerah, juga ada sedikit darah di sana. Dengan marah Hyun-Ra meraih kapas dari tasnya, membasahinya dengan air kemudian mengusapkan pada bilur luka bekas ciuman Kyuhyun. Pasti nanti ini akan membiru dan rasanya akan ngilu. Hyun-Ra mendengus dan benaknya terus mencaci pria si tukang cium sembarangan itu.

Sejenak Hyun-Ra terpaku menatap cermin, pikirannya masih terbayang pria bernama Cho Kyuhyun itu dan sempat menangkap sorotan terluka di detik terakhir. Pria itu terlihat begitu marah sekaligus begitu berharap di saat yang bersamaan, berlagak seolah sudah begitu mengenalnya. Dia bahkan mengatakan kalau Hyun-Ra adalah kekasihnya. Hei, pria itu saja bahkan lebih menawan dari Tae Jun, bagaimana mungkin ia berkekasih dengan pria seindah itu? Tae Jun saja mencelanya, apalagi dengan yang lebih sempurna? Cho Kyuhyun itu pasti sedang mabuk.

“Iya, aku juga tidak menyangka— ” samar-samar terdengar suara perempuan berbisik dari luar pintu toilet menarik perhatian Hyun-Ra. “Rasanya aku tidak percaya kalau Minjung bisa berbuat seperti itu.”

Mendengar percakapan itu, tiba-tiba Hyun-Ra tergerak untuk menguping ingin tahu. Sebenarnya dia bukan tipe perempuan yang suka mendengarkan gosip, tapi Hyun-Ra cukup mengenal baik pemilik nama Minjung yang di sebut itu. Perempuan yang pernah mengobati lukanya ketika ia tersangkut kawat tajam di gudang penyimpanan besi tua belakang kampus.

Hyun-Ra mendekati pintu dan berdiam di sana, menyandarkan punggungnya menajamkan pendengarannya.

“Tadi aku tidak sengaja mendengar pembicaraan orang-orang di ujung lorong kalau Minjung hamil dan sekarang diusir oleh orang tuanya. Kasihan sekali kan si Minjung? Padahal kita tahu sendiri kalau Minjung itu orangnya pendiam dan jarang bergaul. Jadi rasanya begitu mengejutkan mendengarnya hamil di luar nikah.”

Perempuan lainnya terdengar mengiyakan. “Aku juga cukup terkejut. Tapi mungkin saja Minjung itu diperkosa, ya kan? Membayangkan Minjung melakukannya dengan suka rela sepertinya tidak mungkin.”

“Ah, apa yang tidak mungkin?” Perempuan lainnya ikut menyela. “Bisa jadi kitalah yang tertipu dengan keluguan sikapnya. Dan kalian akan syok jika tahu siapa laki-laki yang menghamilinya.”

“Memangnya siapa?”

Kening Hyun-Ra mengerut semakin ingin tahu, menempelkan telinganya pada daun pintu.

“Park Tae Jun! Benar-benar gila, kan? Bagaimana bisa Minjung masuk ke dalam perangkap laki-laki playboy macam Tae Jun itu?”

“Ah, menurutku itu bukan hal yang mengejutkan. Memangnya perempuan mana yang bakal tahan rayuan Park Tae Jun?”

Entah kenapa Hyun-Ra juga tidak merasa terkejut dengan yang didengarnya. Bukan hal yang perlu diherankan lagi jika Tae Jun menghamili Minjung, mengingat adegan apa yang disaksikannya tadi di taman belakang kampus.

“Astaga… sumpah ya, sekalipun Tae Jun itu tampan tapi aku sama sekali tidak suka dengannya. Laki-laki buruk, mending jauh lebih baik Kyuhyun oppa.”

Kali ini dada Hyun-Ra seperti tercubit mendengar nama pria itu disebut, membuatnya seketika menjadi panas.

Dan perempuan-perempuan di luar toilet itu masih terus melanjutkan obrolannya.

“Tentu saja, siapa yang tidak menyukai Kyuhyun oppa? Oh my God, dia sangat menawan kau tahu, aku tadi berpapasan dan dia begitu wangi, membuat hati berdebar-debar.” Perempuan itu mengucapkan pemujaannya dengan nada takjub. “Kalau untuk dia, aku bahkan rela mengandung anaknya. Tapi sayang dia begitu dingin dan sepertinya tidak berminat melirik perempuan-perempuan di kampus ini.”

“Mungkin dia sudah punya kekasih di luar sana, dan pasti kekasihnya itu sangat cantik sampai dia begitu setia.”

“Kyuhyun oppa… andai saja aku yang menjadi kekasihnya.”

Cukup sudah! Hyun-Ra seketika menggertak geram. Dari percakapan tentang Minjung yang dihamili Tae Jun, Hyun-Ra merasa tidak tahan dengan pemujaan-pemujaan terhadap pria bernama Cho Kyuhyun itu. Mereka belum tahu saja kalau pria yang mereka puja-puja itu nyatanya adalah pria mesum tukang cium sembarangan, batin Hyun-Ra menggerutu. Ia membuka pintu toilet, membuat perempuan-perempuan yang asyik bergosip itu menoleh kaget ke arahnya. Hyun-Ra berusaha tersenyum seperti tidak mendengar apa-apa.

“Maaf Sunbae, aku tidak tahu kalau ada kalian. Aku permisi mau lewat.”

Dengan tercengang-cengang para perempuan itu bergeser memberi celah untuk Hyun-Ra, tak ada yang mengucapkan sepatah katapun sampai Hyun-Ra berjalan tergesa menjauh dari sana.

Hyun-Ra bersungut-sungut. Dan anehnya yang menjalar di otaknya bukan masalah Tae Jun yang menghamili seorang perempuan, tapi tentang Kyuhyun.

🍁🍂

Kyuhyun sedang duduk kaku di balik kemudi mobilnya, rautnya tampak dingin dan pandangan matanya begitu tajam. Penolakan dan semua perkataan menyakitkan Hyun-Ra pagi tadi masih menari-nari di otaknya. Apalagi mengingat gadis itu yang berniat telanjang di depan Tae Jun… astaga! Kyuhyun mencengkram setir dengan marah. Hyun-Ra benar-benar harus dihukum!

Kyuhyun menyipit mengamati Hyun-Ra yang sedang berjalan menuju gerbang bersama sahabatnya. Ia menoleh pada Woo-bin.

“Aku akan membawa Hyun-Ra pergi, jadi tugasmu sekarang bagaimana caranya menarik perhatian sahabatnya dan membuat Hyun-Ra terpisah.” Kyuhyun berucap tenang dan raut datar, tetapi Woo-bin membelalak syok.

“Hei, apa maksudmu itu? Membawa Hyun-Ra pergi? Kemana? Kau jangan gila ya! Apa kau berniat ingin macam-macam dengannya? Memperkosanya?” Woo-bin langsung panik, sedari tadi benaknya kebingungan dan menimbang-nimbang dengan apa yang ingin ia katakan pada Kyuhyun. Banyak hal yang ia dapat dari cerita HeeKyu tentang Shin Hyun-Ra, sesuatu yang sepertinya Kyuhyun sendiri juga tidak mengetahuinya. Dan sekarang Kyuhyun ingin membawa Hyun-Ra? Menculiknya maksudnya? Oh tidak, sefrustasi inikah sahabatnya?

“Kau pikir otakku ini semesum otakmu?” Kyuhyun mendengus jengkel. “Tapi yah, semuanya tergantung juga… ” ralatnya tiba-tiba.

“Tergantung apa maksudmu?”

Kyuhyun kembali mengamati Hyun-Ra dan sorot matanya begitu serius. “Tergantung emosiku. Kalau memang aku harus terpaksa berbuat macam-macam, aku tidak mau ada yang menghalangiku.”

Woo-bin ternganga. “Astaga, Cho Kyuhyun! Kau benar-benar terobsesi padanya?” Woo-bin menggeleng-geleng tak percaya. “Tak kusangka pria sempurna sepertimu bisa terlihat semenyedihkan ini demi mendapatkan seorang gadis sampai berniat menjebaknya untuk memilikinya.”

Raut Kyuhyun tak berubah, tetap datar dan serius. “Ini bukan hanya masalah hati, Woo-bin, tapi juga menyangkut sebuah janji di masa lalu, tentang penantian selama delapan tahun hidupku. Kau tidak tahu kalau Hyun-Ra itu— ” Kyuhyun berhenti, tampak ragu. “—kekasih di masa laluku.”

Woo-bin membelalak. “Kekasih masa lalu?” gumamnya tak percaya. Ia langsung teringat pada cerita HeeKyu. Apakah ini suatu kebetulan atau memang sesuatu yang berhubungan?

Kyuhyun mendesah panjang, bukan saatnya menjelaskan panjang lebar pada sahabatnya. “Sekarang kau turun,” perintahnya pada Woo-bin. Ia mengedikkan dagunya ke arah HeeKyu yang kembali masuk sambil berlari-lari kecil, meninggalkan Hyun-Ra sendirian di luar pagar. “Tahan gadis itu di dalam sampai aku berhasil membawa Hyun-Ra.”

“Ya Tuhan, Cho Kyuhyun! Ini kriminal! Kau bermaksud menculik anak gadis orang?”

“Jangan cerewet.” Kyuhyun kembali jengkel. “Kau berniat membantuku atau tidak?”

“Kau merepotkanku saja,” dumel Woo-bin. “Kalau nanti temannya itu mencarinya, bagaimana?”

“Itu urusanmu, bodoh. Bawa gadis itu berkencan atau berbelanja ke mall.”

Woo-bin menyandar lemas di kursi mobil. “Cintamu ini benar-benar ribet kau tahu, menyusahkanku saja!” gerutunya. Tapi kemudian otaknya bersinar cemerlang dan bola matanya berputar nakal. Kencan? Dengan HeeKyu? Ah, sepertinya itu ide bagus. Woo-bin nyengir tanpa sadar.

“Cepat turun. Kau seperti lelaki hidung belang jika bermuka seperti itu. Pasti kau sedang berpikiran mesum.”

“Dasar kau!” Woo-bin merengut dan turun dari mobil. Ia membungkuk melongokkan kepalanya kepada Kyuhyun.

“Kau belum bercerita lengkap tentang masa lalumu.”

“Akan kuceritakan di rumah.” Kyuhyun langsung melajukan mobilnya meninggalkan Woo-bin.

Ah, Cho Kyuhyun benar-benar sudah gila! Woo-bin mendumel sendiri.

🍁🍂

Hyun-Ra sedang serius memainkan ponsel ketika sebuah mobil berhenti di dekatnya. Gadis itu tidak sempat bergerak ketika seseorang meraihnya dan memasukkannya ke dalam mobil, membawanya pergi dari sana.

Hyun-Ra langsung panik menyadari seseorang membawanya paksa. Ia ketakutan, terkejut saat mengetahui siapa yang menculiknya. “T—Tae Jun Oppa??”

“Senang pergi bersamaku, hm? Aku akan membuatmu bahagia hari ini.” Tae Jun menyeringai penuh hasrat, membuat Hyun-Ra ngeri teringat dengan pria itu yang menyuruhnya telanjang tadi pagi.

To Be Continued…

67 thoughts on “Hyun-Ra Loves Story (Part 3)

  1. Bukannya yang mau nemuin hyun ra itu kyuhyun kok skarang malah jadi tae jun pnasaran apa yg akan di lakuin kyuhyun ngeliat hyun ra di bawa tae jun…
    Ayo hyun ra mnta pertolongan sma kyuhyun…
    Skarng lnjut ke part berikutnya, penasaran banget sama ceritanya…
    Maaf kak baru bsa comment chap ini smoga kedepanya bsa lebih srng comment 😀
    Di tnggu lanjutan ceritanya…..

  2. Kyuhyun yg niat culik hyunra, kenapa tea jun yg dpt ?
    Oke. Tidak apa2.. Kyuhyun pasti ada di belakang hyunra, jadi hyunra tidak perlu takut kalau tae jun macam2 dengannya..

  3. Salah fokus heekyu sm woo bin wkwkkw
    Mau diapain hyunranya —
    Oh me god cassandra itu pcr nya taejjun apa gmna? Pnjem raganya hyunra ?

  4. Aduh kenpa tae jun yg membawa hyun ra,aku fikir tdi itu kyuhyun yg masukin hyun ra ke mobilnya,sempat tertipu juga .dan benarkah kyuhyun hyun ra itu sepasang kekasih? Woobin mah senang di jasih misi buat kencan sma heekyu .

  5. loh kok taejun ? bukannya kyu yg pny rencana gt. itu mau diapain hyunra ? pst kyu liatkan apa yg dilakuin tae. btw minjung itu udh mati atau koma ? kykny yg dktin tae itu minjung bkn hyunra

  6. Aduh bener2 si tae jun kurang ajar trus tuh si cassandra kenapa dia merasuki hyun ra ada apa dan ada maksud apa di merasuki hyun ra hufttff semoga hyun ra ga apa2

  7. aku kira itu kyuhyun yg masukin hyunra ke mobil, tahunya tae jun yg jahat,,, next makin penasaran sm kelanjutannya…

  8. Kenapa malah tae jun yang bawa hyun ra ,, kyuhyun kalah cepat .. sebenernya ini ada apa ya ,, siaoa itu casandra terus apa hubungannya sama perubahaan hyun ra .. mungkin yang suka sama tae jun itu casandra bukan hyun ra

  9. Waduh.. Cho kyuhyun ketinggalan beberapa menit dibelakang taejun..ayo kyu kejar mereka dan segera tolong hyunra, karna aku berfirasat buruk, bahwa nanti ada kekuatan lain yang akan mengendalikan hyunra..
    Sepertinya hantu cassandra ini jahat,sepertinya dia mempunyai obsesi yang besar kepada taejun.. Sehingga memperalat tubuh hyunra.. Tapi kapan hyunra sadar, karna aku gak suka sama hantu ini..

  10. gilak. !! ampe di suruh bugil segala bkn cuma playboy tp brengsek mesum 👊
    ntu hantu sebenernya bae apa kga sii? masuk raga hyunra seenak jidatnya😔
    duuuh… hyunra mau lu apain tae,
    dibawa minggat segala
    kyuhyun pasti slametin hyunra kan???
    dooooh… watir dah

  11. “Semudah itu kau melupakan tentang kita dan berkata tidak pernah mengenalku, Hyun-Ra?”ㅡ bentar2… jadi Kyuhyun udah pernah jadian/saling kenal gitu sama Hyunra sebelumnya? Tapi kok Hyunra nya gak inget?😲😲

Tinggalkan komentar